INOVASI BATIK DALAM INDUSTRI DENIM
INOVASI BATIK DALAM INDUSTRI DENIM
Adam Muktafa (30417078), Kelas 1ID01
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma, Depok
PENDAHULUAN
Gambar 1. Contoh batik dalam kemeja denim
Gambar 1. Celana denim motif batik
Adam Muktafa (30417078), Kelas 1ID01
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma, Depok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri tekstil denim saat ini sudah semakin berkembang dan semakin banyak ditemui dipasaran, karena denim adalah bahan yang dipakai oleh hampir semua orang. Denim sendiri pertama kali digunakan sebagai celana oleh kaum pelaut dan penambang emas karena karakter bahannya yang kuat dan tidak mudah sobek. Nama denim berasal dari kata Serge de Nîmes yang merupakan sebuah kota di Prancis yaitu kota tempat bahan ini terus dikembangkan hingga saat ini. Sampai saat ini denim menjadi fenomena fashion yang tak lekang oleh jaman, denim disebut sebagai bahan yang tidak termakan oleh waktu karena denim merupakan bahan yang unik yang sangat memungkinkan untuk di eksplorasi baik permukaan ataupun struktur.
Sekarang ini, pengembangan desain bahan denim juga tidak hanya sebatas pada pembuatan celana, tapi juga pada jaket, kemeja, tunik bahkan dress. Teknik yang digunakan juga semakin berkembang, seperti painting, washing/bleaching dengan tema yang berbeda-beda. Bahkan saat ini Lazuli Sarae, salah satu local brand yang ada di Indonesia mengembangkan denim dengan teknik batik. Menurut Lazulisarae.com (diakses pada tanggal 30 januari 2016), mereka menggabungkan budaya barat, denim, dengan nilai lokal Indonesia yaitu batik. Produk mereka dibuat dengan dengan menerapkan teknik batik pada bahan denim untuk menghasilkan inovasi baru dari tekstil. Pengembangan aplikasi produk denim saat ini juga tidak hanya pada busana saja tetapi pada aksesoris seperti sepatu dan tas. Tas berbahan denim sudah banyak diproduksi oleh brand-brand lokal dengan jenis tas yang beragam mulai dari backpack, sling bag, shoulder bag, dan hand bag. Sedangkan perkembangan inovasi desain denim untuk produk tote bag masih belum banyak yang memproduksi. Inovasi eksplorasi dengan teknik yang berbeda masih dapat dikembangkan untuk di pasarkan secara massal atau membuat brand tersendiri.
Batik adalah kerajinan budaya Indonesia khas pulau Jawa. Banyak sekali teknologi yang bisa dipakai untuk mengaplikasikan batik pada denim, salah satunya adalah komputerisasi. Selain itu, teknik-teknik yang sudah banyak diaplikasikan dan dapat diaplikasikan pada denim pada umumnya adalah bleaching, burn out, ripped/distressed, dan lain-lain.
B. Pembahasan
1. Batik
Batik merupakan salah satu karya seni bangsa Indonesia. Sebagai salah satu kekayaan bangsa, maka seni batik perlu diberi perhatian untuk dilestarikan dan dikembangkan, karena industri perbatikan Indonesia memiliki keragaman baik motif, bahan baku, tipe, kualitas maupun pasar yang mampu memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi serta tahan terhadap berbagai krisis baik ekonomi, sosial dan budaya. Pada era modernisasi kehidupan, batik sebagai salah satu karya seni tetap menjadi salah satu pilihan untuk berbagai kegiatan dan keperluan seperti pakaian, asesoris rumah tangga seperti taplak meja, sarung bantal dan sprei sampai pada hiasan.
Ditinjau dari morfologi bahasa, kata “batik” terdiri dari dua kata yang bergabung menjadi satu yaitu kata “ba” dan “tik”. Berkaitan dengan batik sebagai seni, “batik” merupakan salah satu elemen dari seni rupa untuk mengawali karya tulis. Masing-masing kata tersebut mempunyai padanan yang terdiri dari kata “bu” dengan awalan “am” dan kata “tik”, sehingga kalau digabung menjadi “ambatik” yang mempunyai arti membuat titik. Dalam pendekatan seni rupa, batik terbentuk diawali dengan titik, tersambung menjadi garis yang selanjutnya berkembang menjadi sebuah bentuk. Kusnin Asa (2000) mengatakan bahwa konsepsi semacam itu secara kebetulan hadir pada proses pembuatan batik dan selama ini kata batik tidak dipersoalkan lagi karena sudah merupakan nama baku.
Iwan Tirta (2009) mengemukakan bahwa batik adalah sebuah teknik menghias permukaan tekstil dengan cara menahan pewarna. Di Jawa, membubuhkan cairan lilin panas dilakukan dengan cara menitikannya dari sebuah alat. Dari titik dapat ditarik menjadi garis, untuk membentuk gambargambar dua dimensi. Pendapat lain mengatakan bahwa batik secara etimologi berasal dari kata Jawa kuno: titi yang berarti “dengan teliti atau cermat”, atau kata titik yang berarti “diberi tanda titik”. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan salah sebuah arti kata batik adalah “ kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menerakan malam pada kain itu kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu”. Jadi, lanjut Iwan Tirta secara lugas batik adalah teknik atau proses menghias permukaan kain dengan cara menahan warna. Hasilnya adalah kain batik atau istilah singkat populernya: batik.
2. Denim
Denim adalah bahan pembuatan celana Jeans. Denim tercipta di sebuah kota di Perancis, yaitu Nimes. Awalnya bahan ini disebut ‘Serge de Nimes’ kemudian di singkat menjadi de Nime atau lebih populer di sebut Denim. Denim merupakan material kain kokoh yang terbuat dari kain katun twill. Ada juga yang menyebutkan kain denim ini terbuat dari wool serta terdapat juga denim dengan bahan dasar sutra.
Di awal abad ke 17, denim juga eksis di Inggris. Namun banyak yang menanyakan, apakah denim Inggris merupakan hasil impor dari Perancis? Dan setelah di teliti ternyata di Inggris memiliki pabrik kain denim sendiri. Setelah itu makin terkenalah kain denim di kalangan para penggemar fashion di Eropa. Nama denim mulai merambat ke daratan Amerika sehingga bahan denim digunakan untuk pembuatan celana Koboy.
Spesifikasi denim:
a. Twill
Twill adalah alur dari kain denim. Twill terbagi menjadi 2 macam, yaitu Right Twill (sebelah kanan) dan Left Twill (sebelah kiri).
b. Oz Denim
Oz adalah ukuran ketebalan Jeans. Semakin kecil Oz Jeans maka semakin lemas, sebaliknya semakin besar Oz Jeans maka semakin kaku kainnya.
3. Teori Inovasi Produk dan Industri Kreatif
a. Teori Inovasi Produk
Greg Richards dan Julie Wilson menuliskan bahwa inovasi adalah pengenalan penemuan-penemuan baru atau menyebarkan makna penemuan baru tersebut ke dalam penggunaan umum di masyarakat (Richards dan Wilson, 2007:6). Inovasi produk bukan harus datang dari pimpinan puncak saja tetapi tanggungjawab semua pihak yang telibat dalam proses produksi. Schumpeter (1934) yang disitir de Jong dan den Hartog (2003:34) menjelaskan bahwa inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi “kombinasi baru”. Inovasi mengandung arti pengembangan dan implementasi sesuatu yang baru. Hamel (2000:419-421) mengatakan bahwa strategi inovasi bukan tugas manajemen puncak saja, tetapi setiap orang bisa membantu membangun strategi inovatif. Inovasi sama dengan konsep-konsep bisnis yang sama sekali baru dan merupakan investasi. Definisi tersebut menggambarkan bahwa inovasi motif dan produk pada industri batik dan denim bukan berasal dari pengusaha, tetapi cenderung lebih banyak muncul dari pengrajin sendiri, karena pengrajin secara intens dan teknis memahami tentang motif-motif yang layak dimodifikasi. Kemungkinan lain adalah inovasi dirancang oleh desainer baik dari dalam maupun dari luar kelompok pengrajin.
b. Teori Industri Kreatif
Departemen Perdagangan Republik Indonesia tahun 2007 mendefinisikan industri kreatif sebagai: Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif merupakan bagian integral dari ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif itu sendiri adalah kesinambungan dari pergeseran era dari Era Pertanian ke Era Industrialisasi, kemudian disusul Era Informasi yang diikuti oleh banyak temuan baru dibidang teknologi serta globalisasi ekonomi, menggiring peradaban manusia ke dalam sebuah interaksi sosial yang berbasis pada tradisi. Paul Stoneman menyebutkan beberapa jenis industri kreatif antara lain adalah seni visual dan warisan. (Stoneman, 2010 : 47)
Departemen Perdagangan RI (2008) menjelaskan bahwa ekonomi kreatif adalah wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya terbarukan. Pesan besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, talenta dan kreativitas.
c. Inovasi Antara Batik dan Denim
* Inovasi Batik
Batik bukan lagi busana kondangan, aneka rupa desain pakaian sangat menggoda untuk dijadikan penutup raga. Bentuk kreativitas dalam pembatikan saat ini bisa diaplikasikan dimana saja, tidak hanya pada kain. Jika dulu batik hanya dipakai sebagai sandang, sekarang batik juga menghiasi papan furniture, kendaraan, bahkan aksesoris gadget sudah umum jika menggunakan motif batik.
Motif –motif batik tradisional saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena sudah tidak selaras dengan selera masyarakat. Oleh karena itu, saat ini motif batik sudah dipadukan dengan motif batik yang lebih modern salah satunya dipadukan dengan logo-logo klub sepakbola.
Seiring perkembangan zaman, bentuk kreativitas dalam pembatikan saat ini bisa diaplikasikan pada denim salah satunya. Pengaplikasian ini sangatlah mengikuti tren anak muda zaman sekarang yang mengedepankan penampilan yang elegan.
* Inovasi Denim
Celana denim mungkin satu-satunya item fashion yang selalu berkembang dari masa ke masa dan tak lekang oleh waktu. Denim pertama kali dibuat pada 1560-an di Genoa, Italia. Mulanya denim dibuat untuk memenuhi keperluan angkatan laut, karena memiliki material tahan basah dan kering. Sampai akhirnya memasuki 1970-an, celana denim mencapai puncak popularitasnya. Banyak produsen fashion yang berlomba-lomba memproduksi celana denim. Semakin berkembangnya pasar industri, memicu lahirnya inovasi terbaru dari celana denim.
Kini, denim semakin memperlebar fungsinya. Tidak hanya untuk aktivitas sehari-hari saja, melainkan sangat cocok untuk digunakan saat melakukan kegiatan menantang seperti traveling.Tren denim kali ini dilengkapi dengan teknologi cooling treatment. Yakni, kombinasi dari streatch dan breathable fabric. Cooling treatment ini akan bereaksi saat suhu tubuh meningkat, bahkan beberapa jam setelah dilepas. Sehingga tubuh akan tetap sejuk.
* Inovasi Perpaduan Batik dan Denim
Inovasi dalam pembuatan batik terus dilakukan. Motif-motif batik kini bukan hanya dibuat pada lembaran kan mori tetapi juga bisa diaplikasikan dalam material lainnya. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan membuat batik pada kain denim.
Bahan denim dipilih karena kain ini cocok dipakai baik pria maupun wanita dalam segala usia. Pembuatan batik pada denim ini diharapkan menjadi salah satu cara efektif agar batik bisa diterima oleh semua kalangan. Batik yang dipadukan dengan denim ini merupakan gagasan yang mampu diterapkan dalam berbagai macam produk fashion. Perpaduan unsur tradisional dari batik dan unsur modern dari bahan denim membuat produk ini disukai banyak oleh berbagai kalangan. (http://blog.batikindonesia.com)
Berbagai macam produk fashion yang dibuat dengan mengkombinasikan batik dan denim. Mulai dari kemeja dan celana yang cocok untuk celana formal dan informal, tas, hingga sepatu. Macam-macam inovasi yang dapat dipadukan antara batik dan denim adalah :
a. Batik dalam Kemeja Denim
Batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia kini sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman dan selera pasar. Batik kini mampu menyesuaikan diri dengan beragam usia dan juga model baju yang sedang tren. Banyak sekali label busana batik di Indonesia, menghadirkan kreasi yang modern dan trendi bagi para pria yang ingin tampil lebih stylish dengan batik.
Salah satu tren terbaru adalah memadukan batik dengan denim. Perpaduan ini menghasilkan keindahan motif batik yang dicap di atas bahan jeans. Pemilihan bahan jeans yang dibatik ini bertujuan untuk memberikan kesan muda dan modern pada si pemakai. Pemilihan bahan jeans ini juga bertujuan agar batik jeans ini bisa dipakai dalam segala kesempatan, baik formal maupun semi formal. Gaya berpakaian “Batik On Denim” ini bisa menjawab kebutuhan dan gaya hidup pria yang ingin terlihat dinamis dan menarik, dalam balutan busana batik yang lebih santai.
Batik On Denim ini bisa dipakai oleh pria maupun wanita. Kemeja batik jeans ini hadir dalam warna-warna biru khas denim. Corak batik dihadirkan dalam guratan warna putih keabu-abuan yang selaras dengan warna denim. Motif yang cenderung minimalis mempertegas kesan elegan dalam kemejanya.
Gambar 1. Contoh batik dalam kemeja denim
b. Celana Denim Motif Batik
Celana merupakan pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki. Segala inovasi yang ditorehkan desaigner berkembang pesat dimasyarakat, salah satunya adalah perpaduan motif batik pada celana denim. Banyak sekali anak muda yang tertarik dengan desain-desain dari label tertentu. Perpaduan antara celana denim dengan batik menghasilkan suatu keindahan yang bernilai seni tinggi.
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam membatik adalah tulis. Seiring majunya teknologi, faktor kepraktisan tentu ingin dicapai para pengrajin. Efisiensi dan efektifitas yang tidak mengurangi nilai tradisi ini..Teknik tulis ini bisa diaplikasikan dalam bahan denim terutama dalam menuangkan tinta batik pada celana denim. Celana denim yang dipadukan dengan batik ini menambah kesan kasual jika dipakai oleh kalangan pria maupun wanita.
Gambar 1. Celana denim motif batik
C. Kesimpulan
Batik merupakan salah satu karya seni bangsa Indonesia. Sebagai salah satu kekayaan bangsa, maka seni batik perlu diberi perhatian untuk dilestarikan dan dikembangkan Istilah batik sudah ada disebut sejak puluhan abad yang ditengarahi berasal dari kraton dan pada akhirnya menjadi suatu hasil kerajinan rakyat, bahkan secara ekstrim ada yang menyebut sebagai seni..
Perpaduan batik dan denim akan menghasilkan sebuah inovasi bernilai seni tinggi. Setiap produk tercipta karena adanya kebutuhan, keinginan, dan permintaan dari pelanggan jadi pendekatan-pendekatan pengembangan produk juga berdampak pada pemasaran. Hal ini terlihat dari pemesanan batik dan denim yang tidak pernah sepi dari pelanggan sehingga menunjukkan eksistensi produk dalam pemasaran yang mampu bersaing dengan produk lain. Inovasi produk berdasarkan hasil riset dan fenomena yang terjadi yang paling dominan adalah inovasi desain, penciptaan produk baru berupa motif batik berawal dari ide dan kreativitas. Ide tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah inovasi yang dipadukan dengan denim sehingga muncul sebuah kreativitas yang bermutu.
Pembuatan batik pada denim ini diharapkan menjadi salah satu cara efektif agar batik bisa diterima oleh semua kalangan. Batik yang dipadukan dengan denim ini merupakan gagasan yang mampu diterapkan dalam berbagai macam produk fashion. Berbagai inovasi ini akan membantu melestarikan tradisi batik Indonesia. Kreativitas yang tidak akan merusak nilai-nilai di dalamnya tentunya.
D. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Batik
https://batikmotif4bola.wordpress.com/
https://fnrbatik.com/motif-batik/
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle
https://celanajeansbatik.wordpress.com/celana-jeans-batik/
Tirta, Iwan. 2009. Batik Sebuah Lakon. Jakarta : Gaya Favorit Press
--------------------. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
Stoneman, Paul. 2010. Soft Innovation: Ecomonics, Product Aesthetics, and the Creative Industries. Oxford : Oxford University Press.
kemendikbud. 2009. Kerajinan Batik dan Tenun. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2007. “Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2015: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 – 2015.” Departemen Perdagangan Republik Indonesia
Komentar
Posting Komentar